in

Stress Testing: Definisi, Tipe, dan Tools yang Mungkin Dapat Kamu Coba

Stress Testing

resepdoctor.com – Dalam aplikasi development, stress testing merupakan pengujian yang berarti di coba. Terlebih, bila aplikasi ataupun website yang di besarkan hendak di pakai oleh orang banyak. Apa tujuannya serta gimana melaksanakannya? Seluruhnya hendak Glints jelaskan dalam postingan ini.

Apa Itu Stress Testing?

Dan juga Mengutip Geeks for Geeks, stres testing merupakan metode pengujian terhadap suatu aplikasi. Metode ini di coba buat mengenali ketahanan aplikasi ataupun sistem saat di pakai melampaui batasan pembedahan wajar. Dalam keadaan ekstrem ini, pengembang jadi ketahui stabilitas serta reliabilitas dari suatu sistem.

Uji ini pula memandang apakah sistem dapat beroperasi wajar lagi sehabis di wajibkan berperan melewati batasan wajarnya. Nah, kenapa stres testing di lakukan?

Kenapa Stress Testing Dilakukan?

Terdapat sebagian alibi kenapa stres testing di coba, di antara lain merupakan selaku berikut:

  • Mengecek apakah sistem dapat bekerja dengan baik di kala keadaan di luar batasan wajar.
  • Memastikan error message di tampilkan di kala sistem hadapi tekanan pikiran.
  • Menghindari revenue loss akibat sistem yang tidak sanggup bekerja di kala keadaan ekstrim.
  • Mempelajari behavior sistem di kala hadapi load besar
  • Mengetahui batasan jumlah user, request, serta yang lain yang dapat di kelola sistem saat sebelum eror
  • Yang Diuji dalam Stress Testing

Elemen pengujian stress testing dapat berbeda-beda, bergantung tool yang di pakai. Hendak namun, Bagi IR, inilah yang biasanya hendak di evaluasi oleh pengembang di saat melakukan uji tersebut:

1. Response time

Response time dalam tekanan pikiran testing merupakan waktu yang di perlukan sistem buat berikan reaksi kala kita selaku pengguna meng-input request. Pastinya, ini di coba dalam keadaan load sistem yang berat.

2. Hardware constraint

Hardware constraint mengukur pemakaian CPU, RAM, serta disk I/O. Hal hal ini ialah constraint ataupun pembatas yang dapat mempengaruhi response time. Bila lelet, komponen-komponen hardware ini dapat jadi penyebabnya.

3. Throughput

Throughput dalam stress testing merupakan pengukuran berapa banyak informasi yang dikirim serta di terima di kala uji. Pengujian ini di coba bersumber pada tingkat bandwidth.

4. Database reads serta writes

Selain dari itu Pengukuran ini di coba buat mengenali sistem ataupun unit mana yang menimbulkan bottleneck ataupun kemacetan dalam pembedahan perangkatmu.

5. Open database connections

Open database connection mempengaruhi performa sesuatu sistem. Oleh sebab itu, ini pula tercantum apa yang di uji dalam stres testing. Bila database sangat banyak ataupun besar, response time otomatis hendak melambat.

6. Third-party content

Taman website serta aplikasi kerap tergantung pada komponen third-party. Di kala di coba stres testing, kalian bisa mengenali mana saja komponen third-party yang mempengaruhi performa sistem.

Jenis Stress Testing

Dan juga Terdapat 5 jenis stres testing  tiap-tiap uji ini mempunyai tujuan yang berbeda- beda.

1. Server-client stress testing

Stres testing ini merupakan pengujian yang di coba terhadap seluruh client server.

2. Product stress testing

Product stres testing berfokus pada pencarian defect sebab informasi locking serta blocking dan kasus jaringan di suatu aplikasi.

3. Transaction stress testing

Uji ini di coba transaksi antar aplikasi tujuannya merupakan buat fine-tuning serta optimasi sistem tersebut.

4. Systematic stress testing

Stres testing yang satu ini di pakai buat menguji sebagian sistem yang  beroperasi di satu server,  dari uji ini, kalian dapat mengenali kekurangan dari aplikasi yang ikut serta.

5. Analytical stress testing

Pengujian ini di coba buat menguji sistem dengan abnormal parameter. Perihal ini pula dapat di coba dengan membagikan suasana yang sesungguhnya tidak sering sekali terjalin. Tujuannya merupakan buat mengenali kekurangan sistem di kala peristiwa tersebut terjalin. Walaupun kemungkinannya kecil, pelajaran yang dapat di ambil oleh pengembang dari uji ini pasti sangat berguna.

Aplikasi Stress Testing

Semacam yang disebutkan lebih dahulu, stres testing dicoba dengan dorongan aplikasi ataupun tool. Nah, inilah yang biasanya digunakan buat menguji sistem dalam stres testing.

1. Load Runner

Load Runner merupakan aplikasi stres testing yang dibesarkan oleh HP. Sesungguhnya, tool ini awal terbuat buat load testing. Hendak namun, stress testing pula dapat dicoba. Sehabis melaksanakan uji, kalian dapat langsung menemukan laporan analisis sehingga lebih gampang merumuskan hasil ujinya.

2. Neoload

Neoload kerap digunakan buat testing website serta aplikasi smartphone. Fiturnya sangat mutahir serta lengkap. Tidak hanya itu, Neoload pula lumayan mudah digunakan. Buat mengakses segala fiturnya, kalian wajib membayar, ya.

3. JMeter

JMeter ialah tool open source buat stres testing. Para handal umumnya memakai JMeter buat pengujian aplikasi website.

4. Grinder

dan juga Semacam JMeter, Grinder pula ialah tool open source. Dengan basis Java, Grinder bisa melaksanakan load serta stress testing. Analisis hasil bisa dengan gampang dicoba, sebab telah terdapat fitur reporting buat menolong kamu.

5. WebLoad

Semacam Neoload, WebLoad pula berbayar. Hendak namun, terdapat pula tipe gratisnya dengan fitur yang terbatas untukmu yang mau berupaya terlebih dulu. WebLoad menunjang banyak protokol yang berbeda, semacam HTTP, HTTPS, PUSH, AJAX, HTML5, SOAP, serta masih banyak lagi.

System Integration

System Integration : Definisi, Jenis, Metode, dan Manfaatnya Untuk Bisnis

tipe data

6 Tipe Data yang Perlu Kamu Ketahui Sebagai Modal Menjadi Programer